Kalteng Putra, klub sepak bola kebanggaan Kalimantan Tengah, tidak hanya dikenal karena prestasi di lapangan hijau. Identitas kuat mereka juga tercermin dalam logo yang sarat makna.
Logo Kalteng Putra berbentuk perisai yang melambangkan kekuatan dan semangat juang. Di dalamnya terdapat gambar burung enggang, ikon fauna khas Kalimantan, dengan sayap yang terbentang lebar. Burung enggang dipilih sebagai simbol kebesaran dan keberanian, mencerminkan semangat pantang menyerah para pemain dalam setiap pertandingan.
Warna dominan pada logo adalah merah maroon yang melambangkan kegarangan dan semangat tinggi, sementara warna emas pada gambar burung enggang menunjukkan nilai-nilai luhur dan penghargaan terhadap tradisi Kalimantan Tengah.
Kalteng Putra FC
Kalteng Putra Football Club adalah klub sepak bola profesional yang berbasis di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia. Saat ini, klub tersebut berkompetisi di Liga 2.
Kalteng Putra memiliki julukan “Laskar Isen Mulang”, atau bisa juga di sebut Enggang Borneo yaitu burung asli pulau Kalimantan, Laskar Isen Mulang sendiri yang berarti “Laskar pantang mundur / pantang menyerah”. Kalteng Putra memiliki slogan “Ela Mikeh!” berbahasa dayak Ngaju yang berarti “Jangan Takut ” yang memicu semangat tim di setiap laga pertandingan.
Berdiri pada tanggal 1 Januari 1970 dengan nama awal Persepar Palangkaraya, klub ini merupakan bagian dari era Perserikatan yang terdiri dari 48 klub. J.J. Koetin, tokoh sepak bola terkemuka, menjabat sebagai ketua pertama Kalteng Putra selama 23 tahun (1970-1993). Kepemimpinan klub kemudian diteruskan oleh Nahson Taway (1993-1998) dan Drs. Hendry Yunus (1998-2001).
Pada periode kepemimpinan Drs. Andi Hamzah (2001-2005), Kalteng Putra menapaki langkah penting dengan berpartisipasi di Divisi 2, mengukuhkan statusnya sebagai klub nasional. Tahun 2001 juga menandai pengakuan resmi Kalteng Putra sebagai anggota Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Era kepemimpinan Tuah Pahoe (2006) membawa Kalteng Putra ke Divisi 1 nasional. Dibawah arahan pelatih Salahudin, klub berhasil promosi ke Liga Divisi 1 Indonesia pada tahun 2005. Tahun-tahun berikutnya menyaksikan pergantian pelatih, antara lain Hartono Ruslan (2007), Suharto (2008) menggantikan Tuah Pahoe yang meninggal dunia, Inyong Lolombulan dan Nandar Iskandar (2009).
Di musim 2010, Eko Tamamie ditunjuk sebagai pelatih. Sementara itu, kepemimpinan klub beralih ke Wahyudi F Dirun dan kemudian Tuty Dau. Keberhasilan terbesar Kalteng Putra diraih di musim 2011-2012 ketika di bawah asuhan Agus Sutyono, mereka dinobatkan sebagai juara Divisi Utama. Tahun 2013, Kalteng Putra berpartisipasi dalam Indonesia Premier League.
Stadion kandang Kalteng Putra adalah Stadion Tuah Pahoe yang berada di Jalan Tjilik Riwut Km. 5 Palangka Raya.Tapi tim ini harus bermain di liga 2 2020 karena sudah dipastikan terdegradasi pada liga 1 2019.

Website :
Eksplorasi konten lain dari Ruang Logo
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.