SMAN 3 Tasikmalaya, sekolah yang identik dengan lambangnya yang penuh makna, bukan hanya sekadar bangunan beton dan lapangan hijau. Di baliknya tersimpan sejarah panjang perjuangan dan tradisi unggul yang patut diapresiasi. Setiap elemen pada lambang SMAN 3 Tasikmalaya menyimpan filosofi mendalam tentang nilai-nilai yang dijunjung tinggi di sekolah ini.
SMAN 3 Tasikmalaya, atau yang akrab disapa TRITAS, merupakan salah satu SMA Negeri terkemuka di Kota Tasikmalaya. Seperti SMA lainnya di Indonesia, pendidikan di TRITAS berlangsung selama tiga tahun ajaran, dari kelas X hingga XII. Didirikan pada tahun 1982, sekolah ini telah berkontribusi besar dalam mencerdaskan generasi muda di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat dan terus berkembang untuk memberikan pendidikan berkualitas bagi para siswanya.
Lambang Sekolah

Tentang SMAN 3 Tasikmalaya
SMA Negeri 3 Tasikmalaya didirikan pada 1 Juli 1982 untuk memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat mengikuti meningkatnya jumlah lulusan SMP. Gagasan pendiriannya dikonfirmasi pada 15 Juli 1982, dan pada 1 Juli 1984, sekolah ini resmi berdiri sendiri dengan SK Mendikbud. Selama perkembangannya, sekolah ini mengalami beberapa kali pergantian nama, menjadi SMU Negeri 1 Cibeureum (1997-2002) dan kemudian kembali menjadi SMA Negeri 3 Tasikmalaya pada tahun 2004.
Sekolah ini terletak 4 km dari pusat kota dan memiliki lahan 20. 000 m². Fasilitas di sekolah terdiri dari 27 ruang kelas, laboratorium, ruang komputer, perpustakaan, ruang seni, dan ruang olahraga. Dengan 1. 150 siswa yang terbagi dalam 27 kelas, ada tiga tingkat (kelas 10, 11, dan 12) dan tiga jurusan (IPA, IPS, dan Bahasa). Di sekolah ini, Bahasa Jerman diajarkan di semua tingkat, sementara Bahasa Arab hanya untuk kelas Bahasa. Terdapat 92 guru yang kompeten, termasuk tiga guru Bahasa Jerman.
Kegiatan belajar mengajar berlangsung dari Senin hingga Sabtu. Selain pelajaran, siswa juga mengikuti ekstrakurikuler hingga sore. Pada November 2008, sekolah menjadi mitra Goethe-Institut Jakarta, yang meningkatkan kualitas pengajaran Bahasa Jerman dan memberikan kesempatan pelatihan serta kursus di Jerman. Siswa belajar tentang budaya Jerman dan memperbaiki kemampuan berbahasa sambil bertemu remaja dari negara lain.