Lambang Kabupaten Majalengka Jawa Barat

Ruang Logo – Majalengka adalah salah satu daerah yang memiliki kekayaan sejarah dan budaya. Kabupaten ini memiliki lambang yang mencerminkan identitas serta nilai-nilai daerahnya. Lambang dan sejarah Kabupaten Majalengka menjadi bagian dari ciri khas yang memberikan gambaran mengenai kekayaan budaya dan alam di wilayah ini.

Majalengka (aksara Sunda: ᮙᮏᮜᮦᮀᮊ) adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa BaratIndonesia, berjarak 95 km sebelah timur laut dari Kota Bandung dan 56 km dari Kota Cirebon. Ibu kotanya adalah kecamatan Majalengka.

Majalengka juga nama yang sama digunakan dengan nama Kabupaten yang terletak di Jawa Barat. Sebagai Kota Kabupaten sudah tentu daerah ini mempunyai sejarah serta asal-usulnya sendiri. Hampir setiap orang Majalengka Percaya bahwa Majalengka berasal dari bahasa Cirebon yaitu dari kata Majae dan Langka, kata “Maja-e” artinya Buah Maja-nya, sedang kan kata “Langka” artinya Hilang atau tidak ada.

Sejarah Kabupaten Majalengka

Pada zaman kerajaan Hindu-Buddha sampai dengan abad ke-15, Kabupaten Majalengka terbagi menjadi 4 kerajaan:

  1. Kerajaan Talaga Manggung dipimpin oleh Sunan Corenda atau lebih dikenal dengan sebutan Sunan Parung
  2. Kerajaan Rajagaluh dipimpin oleh Prabu Cakraningrat
  3. Kerajaan Sindangkasih, dipimpin oleh seorang puteri bernama Nyi Rambut Kasih
  4. Kerajaan Wanayasa, dipimipin oleh Prabu Wirapati

Terdapat banyak cerita rakyat tentang ke-3 kerajaan tersebut yang sampai dengan saat ini masih hidup di kalangan masyarakat Majalengka. Selain cerita rakyat yang masih diyakini juga terdapat situs, makam-makam dan benda-benda purbakala, yang kesemuanya itu selain menjadi kekayaan daerah juga dapat digunakan sebagai sumber sejarah.

Berikut ringkasan Sejarah Majalengka dari zaman kerajaan hingga masa penjajahan Jepang

Zaman Kerajaan:

  • Perang Rajagaluh: Terjadi peperangan antara Kerajaan Cirebon dan Kerajaan Rajagaluh, yang berakhir dengan kekalahan Rajagaluh dan tewasnya Prabu Cakra Ningrat.
  • Nyi Putri Indangsari & Adipati Arya Kiban: Nyi Putri Indangsari, putri Prabu Cakra Ningrat, ditangkap bersama Adipati Arya Kiban karena menolak masuk Islam. Mereka dipenjara di Gua Dalem, Kedung Bunder dan konon meninggal di sana.

Masa Penjajahan Belanda:

  • Pembentukan Kabupaten Maja (1819): Kabupaten Maja dibentuk sebagai bagian dari Karesidenan Cirebon, terdiri dari tiga distrik: Sindangkasih, Talaga, dan Rajagaluh.
  • Perubahan Nama Menjadi Majalengka (1840): Ibu kota kabupaten dipindahkan ke Sindangkasih yang kemudian dinamai Majalengka. Asal usul nama Majalengka masih diperdebatkan, namun ada legenda yang menghubungkannya dengan Kerajaan Majapahit.

Masa Penjajahan Jepang:

  • Eksploitasi Romusha dan Pembangunan Lapangan Terbang: Jepang mengeksploitasi rakyat Majalengka sebagai romusha dan membangun lapangan terbang militer di Ligung (1944).

Makna Lambang Kabupaten Majalengka

Makna Lambang Kabupaten Majalengka - Ruang Logo
  1. Perisai melambangkan perjuangan dalam menempuh gelombang kehidupan dengan ranjau-ranjau bahaya dan aneka pertempuran lahir batin. Perisai melambangkan kekuatan masyarakat Majalengka mengarungi kehidupan.
  2. Sudut segi lima melambangkan dasar negara Indonesia yaitu Pancasila.
  3. Dasar hijau muda melambangkan kemakmuran kebahagian.
  4. Batang tanpa dahan, tanpa ranting, tanpa daun, tanpa pucuk, tegak lurus tunggal, mucul dari sudut bawah perisai menjulang ke atas sampai ke bawah puncak gunung melambangkan pohon MAJA sebagai pohon pangkal dan asal permulaannya yang dilambangkan dengan warna hitam dan putih berseling-seling.
  5. Selendang dengan warna biru tua merupakan pelengkap pakaian perempuan dan meambangkan masa kebesaran Ratu Nyi Rambut Kasih.
  6. Air/sungai melambangkan watak jiwa manusia yang tidak pernah putus asa, warnanya biru muda sebagai simbol kesetiaan, berseling putih sebagai lambang kesucian.
  7. Bangunan dengan tiga suhunan melambangkan 3 kebutuhan pokok manusia dalam wujud benda yaitu sandang, pangan dan papan, warna kuning tua melambangkan kematangan jiwa.
  8. Gunung melambangkan keagungan dengan warna biru tua perlamang keteguhan.
  9. Padi melambangkan kemakmuran dan kejayaan daerah, warnanya kuning tua mengandung filosofi kematangan jiwa.
  10. Kapas melambangkan kemakmuran dan kejayaan daerah, warnanya putih bersih dengnan tangkai/kelopak kuning tua melambangkan pengabdian yang tulus disertai kematangan jiwa.
  11. Kompas merupakan perlambang pedoman hidup manusia yang harus memiliki arah dan tujuan. Warna kuning tua menunjukkan kematangan jiwa.
  12. Pita putih melambangkan kepribadian bangsa Indonesia yang luhur.
Lambang Kabupaten Majalengka Jawa Barat
Lambang Kabupaten Majalengka Jawa Barat

Website : Kab Majalengka

No comments yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *