Logo Barata Indonesia merupakan representasi visual yang kuat dari visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan. Desainnya yang sederhana namun bermakna mendalam mencerminkan semangat dan komitmen Barata Indonesia dalam berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Barata Indonesia merupakan salah satu dari sekian banyak BUMN yang ada di Indonesia. Logonya berupa Lettermark terlihat sederhana hanya sebuah tulisan yang melambangkan logo. Berikut penampakan logo Barata Indonesia,

Sekilas tentang PT Barata Indonesia
Barata Indonesia adalah BUMN yang bergerak di bidang jasa Engineering, Procurement, Construction (EPC), konstruksi dan manufaktur.
PT Barata Indonesia (Persero) mengalami beberapa tahapan transformasi sejak berdiri. Berawal dari cikal bakal Perseroan “NV BRAAT” pada tahun 1924 hingga saat ini telah terjadi perubahan-perubahan yang cukup signifikan namun masih memiliki benang merah bidang usaha yang menjadi unggulan bagi Perseroan.
Milestone Transformasi PT Barata Indonesia (Perseo) dijelaskan sebagai berikut :
Era 1901- 1961
1901 NV Braat Machine Fabriek berdiri dengan fokus penyedia fasilitas perawatan pabrik-pabrik gula di Jawa Timur. Tahun 1901. Tahun 1961 kemudian di nasionalisasi dan berubah nama menjadi PN Barata
1920 Machine Fabriek & Werf Molen Fliet berdiri dengan fokus hampir sama yaitu penyedia jasa peralatan pabrik gula di luar Jawa Timur. Tahun 1961 juga dinasionalisasi dan berubah nama menjadi PN Sabang Merauke
Era 1961- 1971
Tiga Perusahaan Nasional PN Barata, PN Sabang Merauke dan PN Peprida dijadikan satu menjadi PT Barata Metalworks & Engineering. Lini usaha utama diperluas menjadi perawatan pabrik gula, produsen mesin pengolah hasil perkebunan, fabrikasi dan instalasi konstruksi baja, produsen mesin penggilas jalan, serta jasa instalasi proyek-proyek industri dasar
Era 1974- 1976
Pada tahun 1974-1976 dilengkapi dengan pabrik pengecoran besi dan baja di pabrik Gresik dan Jakarta dan mulai memasuki pembangunan peralatan pelabuhan, peralatan bandar udara dan pembangkit listrik
Era 1987- 1998
Dilakukan peremajaan mesin-mesin produksi (Proyek P2SP)
Pada 1989 perseroan dikelola oleh Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) melalui Keppres no 40 tahun 1989. Pada 1998 Perseroan menjadi anak perusahaan PT Bahana Pakarya Industri Strategis (Persero) dengan keputusan Meneg Pendayagunaan BUMN no. Kep.036/M-PUBMN/98 tanggal 7 Agustus 1998
Era 2002 – Saat ini
Perseroan kembali dibawah pengelolaan Kementerian BUMN setelah PT BPIS dilikuidasi, hingga saat ini.
Logo Barata Indonesia

Perjalanan PT. Barata Indonesia
PT Barata Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN yang memiliki sejarah panjang dan penuh lika-liku. Berawal dari dua entitas terpisah, NV Machinefabriek Braat (1901) dan NV Machinefabriek & Scheepswerf Molenvliet (1920), yang sama-sama bergerak di bidang produksi peralatan pabrik gula.
Keduanya kemudian dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1961 dan ditetapkan sebagai PN Barata dan PN Sabang Merauke. Perjalanan Barata tidak berhenti di situ. NV Braat, yang berlokasi di Sukabumi, memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1945, pabrik tersebut dikuasai oleh para pejuang Sukabumi dan difungsikan sebagai pemasok senjata bagi Komando TKR I Jawa Barat di bawah pimpinan Jenderal Mayor Didi Kartasasmita.
Di bawah kepemimpinan Kapten Saleh Norman, Pabrik Senjata Barata meningkatkan produktivitasnya dengan memperbaiki senjata yang rusak dan memproduksi granat sebanyak mungkin. Kontribusi ini menjadi bukti nyata peran penting Barata dalam perjuangan bangsa Indonesia.
Pada tahun 1971, PN Barata dan PN Sabang Merauke digabung dengan PN Pelaksanaan Pembangunan Proyek-Proyek Industri Dasar (Peprida) membentuk PT Barata Metalworks & Engineering (Persero). Perusahaan ini kemudian berekspansi ke bisnis fabrikasi dan instalasi konstruksi baja, produksi mesin penggilas jalan, serta jasa instalasi peralatan industri dasar.
Ekspansi Barata terus berlanjut pada tahun 1974 dengan pembukaan pabrik pengecoran besi dan baja di Gresik dan Jakarta. Perusahaan ini juga mulai memproduksi peralatan pelabuhan, peralatan bandar udara, dan pembangkit listrik. Pada tahun 1980, nama perusahaan berubah menjadi PT Barata Indonesia (Persero) dan melakukan peremajaan mesin-mesin produksinya.
Tahun 2005 menjadi tonggak penting bagi Barata dengan pemindahan pabrik dari Ngagel ke Gresik karena wilayah Ngagel tidak lagi sesuai untuk kegiatan industri. Pada tahun 2016, perusahaan ini mendapatkan tambahan modal dari pemerintah sebesar Rp 500 milyar yang digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi pabrik pengecoran baja dan peralatan agroindustri.
Di tahun 2017, Barata fokus pada empat pasar utama: pangan, energi, sumber daya air, serta komponen & permesinan. Langkah strategis ini semakin memperkuat posisi Barata sebagai perusahaan terkemuka di industri Indonesia. Pada tahun 2018, Barata mengakuisisi pabrik komponen turbin milik Siemens di Cilegon, menunjukkan komitmennya untuk terus berkembang dan inovatif.
Website : PT Barata Indonesia
Eksplorasi konten lain dari Ruang Logo
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.