Logo Pemerintah Kota Malang

Makna dan Filosofi Logo

Logo Pemerintah Kota Malang merupakan simbol identitas yang sarat makna dan nilai filosofis. Lambang ini mencerminkan sejarah, karakter, dan aspirasi masyarakat Kota Malang.

Bentuk dan Warna: Simbol Kemajuan dan Kesejahteraan

Logo terdiri dari sebuah segilima berbentuk perisai yang melambangkan semangat perjuangan kepahlawanan dan kondisi geografis Kota Malang yang dikelilingi pegunungan. Bentuk ini juga mencerminkan tekad masyarakat untuk membangun kota yang adil dan makmur berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

Warna yang digunakan pada logo memiliki makna tersendiri:

  • Merah Putih: Melambangkan bendera nasional Indonesia, menunjukkan rasa cinta tanah air dan patriotisme.
  • Kuning: Merepresentasikan keluhuran dan kebesaran Kota Malang.
  • Hijau: melambangkan kesuburan dan potensi alam yang melimpah di wilayah Kota Malang.
  • Biru Muda: Menggambarkan kesetiaan masyarakat kepada Tuhan, Negara, dan Bangsa.

Motto “MALANG KUCECWARA”: Sebuah Penegasan Idealisme

Semboyan “MALANG KUCECWARA” yang berarti “Tuhan menghancurkan yang bathil, menegakkan yang benar”, menggarisbawahi komitmen masyarakat Kota Malang dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Semboyan ini diresmikan pada peringatan 50 tahun berdirinya Kotapraja Malang tahun 1964. Sebelumnya, semboyan yang digunakan adalah “MALANG NAMAKU, MAJU TUJUANKU”, atau “MALANG NOMINATOR, SURSUMMOVEOR” dalam bahasa Latin.

Pengukuhan Legalitas Logo Kota Malang

DPRDGR (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kota Malang mengukuhkan lambang kota ini melalui Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 1970. Penetapan ini menjadi dasar legalitas dan pengakuan resmi atas simbol identitas Kota Malang.

Logo Pemerintah Kota Malang bukan hanya sebuah gambar, melainkan cerminan jiwa dan semangat masyarakatnya. Setiap elemen pada logo mengandung makna yang mendalam, menggambarkan cita-cita dan harapan untuk masa depan kota yang maju, adil, dan sejahtera.

Logo Pemerintah Kota Malang

Kota Malang: Pusat Pendidikan, Pariwisata, dan Budaya

Kota Malang (Hanacaraka: ꦩꦭꦁ, Pegon: مالاڠ), terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, dikenal sebagai kota dengan daya tarik tersendiri. Sebagai kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya, dan kota ke-12 terbesar di Indonesia, Malang menawarkan kombinasi unik antara pendidikan berkualitas tinggi, keindahan alam yang memukau, dan kekayaan budaya yang khas.

Didirikan pada 1 April 1914 oleh E.K Broeveldt sebagai Wali Kota pertama, Malang memiliki luas wilayah 145,28 km², menjadikannya enklave di dalam Kabupaten Malang. Bersama dengan Kota Batu dan Kabupaten Malang, ia membentuk kesatuan wilayah yang dikenal sebagai Malang Raya.

Pusat Pendidikan Unggul

Malang dikenal luas sebagai pusat pendidikan dengan keberadaan berbagai perguruan tinggi ternama seperti Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dan Politeknik Negeri Malang. Institusi pendidikan ini menarik mahasiswa dari seluruh penjuru Indonesia, menjadikan Malang sebagai kota yang dinamis dan penuh semangat belajar.

Pesona Alam dan Pariwisata

Keindahan alam Malang tidak dapat disangkal. Kota yang dikelilingi pegunungan ini menawarkan udara segar dan pemandangan yang menenangkan. Keunikan ini menjadikannya destinasi favorit bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain itu, julukan “Kota Bunga” diberikan kepada Malang karena keindahan bunga-bunga yang menghiasi kota.

Kesenian dan Budaya Lokal

Malang juga dikenal sebagai pusat kesenian dengan berbagai tradisi dan pertunjukan khas. Tari Topeng Malang adalah salah satu contoh seni tari yang terkenal di daerah ini.

Selain itu, Kota Malang memiliki keragaman budaya karena terdiri dari berbagai suku bangsa dan etnis. Suku Jawa menjadi mayoritas penduduknya, diikuti oleh suku Madura. Tradisi dan bahasa lokal yang unik seperti Bahasa Walikan, bahasa gaul khas anak muda di Malang Raya, menambah kekayaan budaya kota ini.

Jejak Sejarah yang Menawan

Kota Malang menyimpan jejak sejarah yang panjang, mulai dari masa Kerajaan Kanjuruhan hingga periode kolonial Belanda. Peninggalan arsitektur kolonial seperti Gereja Kayutangan dengan gaya gotik menjadi bukti kejayaan masa lalu.

Festival Malang Tempo Doeloe merupakan salah satu upaya untuk melestarikan cagar budaya dan mengenalkan sejarah Kota Malang kepada generasi muda. Tugu Malang (Alun-Alun Bundar) juga menjadi ikon kota yang melambangkan semangat dan identitas Malang.

Website : https://malangkota.go.id


Eksplorasi konten lain dari Ruang Logo

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *