Logo merupakan elemen penting dalam membangun citra dan identitas suatu perusahaan. Bagi PT Pos Indonesia, logo bukan sekadar gambar, melainkan representasi nilai-nilai dan visi misi perusahaan yang telah berdiri selama lebih dari seabad.
Keputusan Direksi Nomor 95/Dirut/1112 tanggal 1 November 2012

1. Arti dan Makna Logo
- Simbol Burung Merpati dalam posisi terbang dengan pandangan lurus ke depan, lima garis sayap yang berbentuk garis-garis kecepatan, memiliki arti/makna bahwa Perusahaan dalam menjalankan usahanya mengutamakan pada kecepatan, ketepatan, dan terpercaya
- Simbol Bola Dunia melambangkan peran Perusahaan sebagai penyelenggara layanan yang mampu menjadi sarana komunikasi dalam lingkup Nasional maupun Internasional.
- Tipe tulisan “ POS INDONESIA” dengan huruf Futura Extra Bold memberikan ciri khas sebagai Perusahaan kelas dunia.
- Warna Logo menggunakan warna korporat yaitu warna Pos Orange dan Abu-abu.
Warna Pos Orange mengandung arti/makna dinamis dan cepat.
Warna Abu-abu yang merupakan warna natural mengandung arti/makna modern dari sisi pendekatan bisnis.
2. Tifografi
Tulisan “POS INDONESIA” terletak di bawah symbol burung merpati dan bola dunia, dengan spesifikasi teknis:
- Panjang tulisan POS INDONESIA sama dengan panjang/jarak horizontal ujung sayap terjauh dan ujung paruh burung merpati.
- Letak huruf “O” pada tulisan INDONESIA tepat di bawah as vertical bola dunia.
- Jarak antara sisi bawah bola dunia dengan sisi atas tulisan POS INDONESIA adalah setengah dari ukuran tinggi huruf POS INDONESIA.
- Letak ujung ekor burung merpati tepat di atas huruf “I pertama” pada tulisan INDONESIA.
Keputusan Direksi Nomor 80/Dirut/1123 tanggal 16 November 2023

Pos Indonesia telah mengemban peran krusial selama hampir tiga abad, menghubungkan masyarakat dan dunia bisnis di seluruh negeri. Dalam perjalanan panjangnya, Pos Indonesia telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, menawarkan layanan yang sangat berharga bagi individu dan perusahaan di seluruh tanah air.
Namun, seperti halnya semua aspek kehidupan, zaman terus berubah dan memunculkan tantangan baru dalam sektor logistik. Ketidaksempurnaan sinergi antara logistik dan sektor pos, disertai dengan tantangan integrasi infrastruktur dan perkembangan teknologi yang dinamis, menjadi latar belakang lahirnya PosIND
Lahirnya PosIND merupakan wujud langkah transformatif dan awal babak baru dalam sejarah panjang industri pos di Indonesia. Tak hanya menjadi penyedia layanan, PosIND merupakan mitra berharga dalam pertumbuhan bisnis, dengan semangat untuk mempercepat dan memajukan logistik di Indonesia. PosIND hadir dengan semangat kolaborasi, integrasi, dan visi untuk membangun sinergi logistik sebagai tulang punggung ekonomi negara. Kehadiran PosIND akan mendorong perubahan dan membantu membangun masa depan yang lebih baik bagi logistik Indonesia.
- “Pos” Diambil dari “Pos Indonesia”, membawa aspirasi perusahaan untuk menjadi solusi layanan logistik yang terintegrasi dan efisien.
- “IND” Singkatan dari Integrated National Distribution. Kata “Integrated” mencerminkan sinergi dan kerja sama; “National Distribution” sebagai cerminan komitmen dan dedikasi untuk melayani berbagai kebutuhan logistik negara.
- “LOGISTIK INDONESIA” Merupakan penguat identitas dan tujuan perusahaan serta statement bahwa ini adalah Logistik Indonesia.
Sejarah PT Pos Indonesia (Persero)
Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jendral G.W Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke Negeri Belanda. Sejak itulah pelayanan pos telah lahir mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik.
Setelah Kantorpos Batavia didirikan, maka empat tahun kemudian didirikan Kantorpos Semarang untuk mengadakan perhubungan pos yang teratur antara kedua tempat itu dan untuk mempercepat pengirimannya. Rute perjalanan pos kala itu ialah melalui Karawang, Cirebon dan Pekalongan.
Perubahan Status Pos Indonesia
Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari Jawatan PTT (Post, Telegraph dan Telephone). Badan usaha yang dipimpin oleh seorang Kepala Jawatan ini operasinya tidak bersifat komersial dan fungsinya lebih diarahkan untuk mengadakan pelayanan publik. Perkembangan terus terjadi hingga statusnya menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Mengamati perkembangan zaman dimana sektor pos dan telekomunikasi berkembang sangat pesat, maka pada tahun 1965 berganti menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro), dan pada tahun 1978 berubah menjadi Perum Pos dan Giro yang sejak ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam menyelenggarakan dinas pos dan giropos baik untuk hubungan dalam maupun luar negeri. Selama 17 tahun berstatus Perum, maka pada Juni 1995 berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).
Dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu menunjukkan kreatifitasnya dalam pengembangan bidang perposan Indonesia dengan memanfaatkan insfrastruktur jejaring yang dimilikinya yang mencapai sekitar 24 ribu titik layanan yang menjangkau 100 persen kota/kabupaten, hampir 100 persen kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia. Seiring dengan perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi, jejaring Pos Indonesia sudah memiliki 3.700 Kantorpos online, serta dilengkapi elektronic mobile pos di beberapa kota besar. Semua titik merupakan rantai yang terhubung satu sama lain secara solid & terintegrasi. Sistem Kode Pos diciptakan untuk mempermudah processing kiriman pos dimana tiap jengkal daerah di Indonesia mampu diidentifikasi dengan akurat.

Eksplorasi konten lain dari Ruang Logo
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.