Sekolah Menengah Atas Negara (SMAN) 3 Tangerang telah menjadi salah satu institusi pendidikan terkemuka di daerah ini. Logo SMAN 3 Tangerang bukan hanya sekedar gambar, tetapi juga simbol dan identitas sekoilah yang melambangkan nilai-nilai dan semangat belajar siswa-siswi di sekolah tersebut.
Logo SMAN 3 Tangerang tidak hanya berfungsi sebagai identifier sekolah, tetapi juga sebagai pengingat akan visi dan misi pendidikan yang diemban. Melalui logo ini, diharapkan siswa-siswi dapat terus termotivasi untuk belajar dan berprestasi dalam setiap aspek kehidupan mereka. Logo SMAN 3 Tangerang adalah simbol kebanggaan yang menandai perjalanan menuju masa depan yang gemilang.
Kami belum yang terbaik tetapi menuju yang terbaik, Kami baru memulai, tetapi tak ada kata akhir dalam upaya membawa SMA Negeri 3 Tangerang untuk lebih maju dan bermutu. Moto ini didukung dengan perinsif pelayanan Salam, Senyum, Sapa, Seksama (4S) serta semboyan juang Do’a, Usaha, Ikhtiar, dan Tawakal (DUIT). SMA Negeri 3 Tangerang atau yang lebih dikenal SMANIC terletak lebih kurang 5 km dari batas Kota Jakarta.
Sejarah Sekolah
Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tangerang (SMAN 3 Tangerang) memiliki sejarah panjang yang sarat akan perjuangan dan dedikasi para pelopor pendidikan. Perjalanan sekolah ini dimulai pada tahun 1977 sebagai salah satu upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah perbatasan Ibu Kota terhadap pendidikan formal berkualitas tinggi.
Awalnya, SMAN XXVII Jakarta membuka Sekolah Filial di Tangerang, yang kemudian menjadi cikal bakal SMAN 2 Tangerang. Pada tahun 1977, guna menjangkau lebih banyak siswa, SMAN XXVII Jakarta kembali membuka Sekolah Filial di Ciledug dan Ciputat. Sekolah Filial di Ciledug memanfaatkan gedung Sekolah Dasar Kreo I yang kosong di daerah Kreo.
Pendaftaran siswa baru pertama kali dilaksanakan di SMP Ciledug dengan tujuan agar lulusan SMP Ciledug dapat langsung melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA di Ciledug. Namun, kenyataannya, siswa-siswa yang mendaftar pada saat itu umumnya adalah mereka yang terlambat mendaftar sekolah negeri di Jakarta dan Tangerang. Meskipun demikian, Sekolah Filial SMA Ciledug berhasil menampung dua kelas dengan jumlah siswa sekitar 70 orang.
Tahun Ajaran pertama dimulai pada Januari 1977, dan direncanakan akan lulus pada akhir tahun 1979. Namun, karena adanya program tes prestasi siswa untuk meningkatkan mutu pendidikan dan menyamakan Tahun Pelajaran Baru dengan standar internasional, maka waktu efektif belajar ditambahkan satu semester. Akibatnya, angkatan pertama baru dapat diluluskan pada pertengahan tahun 1980.
Dari tahun 1977 hingga 1979, status SMAN Ciledug adalah sebagai kelas jauh (Filial) dari SMAN XXVII Jakarta di Tangerang. Pada tahun 1979, seiring dengan perubahan wilayah administrasi pendidikan dari DKI Jakarta menjadi Jawa Barat, status SMAN Ciledug berubah menjadi filial SMAN 1 Tangerang.
Saat itu, kepemimpinan SMAN Ciledug dijabat oleh Bapak Drs. Sutono (Guru SMAN 1 Tangerang). Bersama dengan pengurus BP3, beliau berupaya mencari lokasi yang tepat agar SMAN Ciledug dapat berdiri mandiri. Meskipun lokasi awal di SDN I Kreo masih digunakan untuk SMA, namun upaya para pendiri tidak sia-sia. Pada tahun 1983, SMAN Ciledug secara bertahap pindah ke Rawa Kambing dengan dukungan penuh dari Pemerintah setempat.
Di tahun yang sama, Bapak Drs. Zainil Abidin Pramiady, BA diangkat sebagai Kepala Sekolah definitif, sementara Bapak Drs. Sutono menjadi Wakil Kepala Sekolah hingga tahun 1985 sebelum kembali ke SMAN 1 Tangerang.
Seiring perkembangan dan pemekaran wilayah pada tahun 1993, status SMAN Ciledug berada di wilayah Kota Tangerang yang sebelumnya termasuk dalam Kabupaten Tangerang. Pada tahun 1996, nama SMAN Ciledug resmi berganti menjadi SMAN 3 Tangerang hingga saat ini.
Logo SMA Negeri 3 Tangerang

Website :
Eksplorasi konten lain dari Ruang Logo
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.