UIN SGD Bandung, Dari Mimpi Para Tokoh Hingga Universitas Islam Negeri
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung berdiri sebagai sebuah institusi pendidikan tinggi yang berakar kuat dari perjuangan para tokoh umat Islam Jawa Barat. Perjalanannya dimulai dari mimpi untuk memiliki lembaga pendidikan tinggi keagamaan yang dapat melahirkan generasi Muslim yang berkualitas dan mampu berkontribusi bagi masyarakat.
Lahirnya IAIN Sunan Gunung Djati Bandung pada tanggal 8 April 1968, bertepatan dengan 10 Muharram 1388 H, merupakan buah dari kerja keras dan dedikasi para tokoh masyarakat, alim ulama, dan cendekiawan Muslim Jawa Barat. Di bawah pimpinan K.H. Anwar Musaddad, K.H. A. Muiz, K.H. R. Sudja’i, dan Arthata, mereka membentuk Panitia Perizinan Pendirian IAIN di Jawa Barat yang kemudian disahkan oleh Menteri Agama RI melalui SK-MA No. 128 Tahun 1967.
Dengan SK Menteri Agama Nomor 56 Tahun 1968, IAIN Sunan Gunung Djati Bandung resmi berdiri dan membuka empat fakultas: Syari’ah, Tarbiyah di Bandung, Ushuluddin di Bandung, dan Tarbiyah di Garut. Fakultas-fakultas tersebut kemudian berkumpul di Jalan Lengkong Kecil No. 5, Bandung.
Perkembangan IAIN Sunan Gunung Djati Bandung ditandai dengan beberapa kali perpindahan lokasi kampus, mulai dari Jalan Tangkuban Perahu No. 14 pada tahun 1973 hingga Jalan Cipadung (sekarang Jl. A.H. Nasution No. 105) pada tahun 1974.
Dalam rangka rayonisasi, Fakultas Tarbiyah di Bogor dan Fakultas Syari’ah di Sukabumi yang semula berinduk kepada IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta bergabung dengan Fakultas Induk di Bandung pada tahun 1970. Kemudian, pada tahun 1976, Fakultas Tarbiyah Cirebon yang sebelumnya berafiliasi ke IAIN Syarief Hidayatullah juga menginduk ke IAIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Menjadi bukti komitmennya dalam mengembangkan pendidikan tinggi keagamaan, IAIN Sunan Gunung Djati Bandung mendirikan dua fakultas baru pada tahun 1993, yaitu Fakultas Dakwah dan Fakultas Adab. Pada tahun 1997, IAIN SGD Bandung melebarkan sayapnya dengan membuka Program Pascasarjana S2 untuk memenuhi kebutuhan akan pendidikan tinggi yang lebih mendalam.
Seiring dengan perubahan kebijakan penataan sistem rayonisasi pada tahun 1997, Fakultas Tarbiyah Cirebon dan Fakultas Syari’ah Serang yang sebelumnya merupakan cabang IAIN Sunan Gunung Djati Bandung, diangkat menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) masing-masing.
Puncak perjalanan panjang IAIN Sunan Gunung Djati Bandung adalah transformasinya menjadi UIN Sunan Gunung Djati Bandung pada tanggal 10 Oktober 2005, berdasarkan Peraturan Presiden RI No. 57 Tahun 2005.
Perjalanan panjang UIN SGD Bandung merupakan bukti nyata akan komitmen dan dedikasi para pendahulunya dalam memajukan pendidikan Islam di Indonesia. Kini, UIN SGD Bandung terus berupaya untuk menjadi institusi pendidikan tinggi yang unggul dan berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional, dengan tetap memegang teguh nilai-nilai Islam dan menjunjung tinggi kualitas pendidikannya.
Eksplorasi konten lain dari Ruang Logo
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.