Logo Berdikari Persero

Logo “Berdikari” yang diusung oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang peternakan, merupakan simbol yang sarat makna. Bentuknya yang kokoh dan tegak melambangkan kekuatan serta ketahanan sektor peternakan nasional dalam menghadapi berbagai tantangan. Tampilan banteng yang gagah berani mencerminkan semangat juang dan jiwa kepemimpinan BUMN peternakan dalam memajukan industri ini.

Tentang Perusahaan

Berdiri sejak tahun 1966 dengan nama PT Pilot Proyek Berdikari, sejak tahun 2012 Perusahaan yang telah berubah nama menjadi PT Berdikari (Persero), ditugaskan Kementerian BUMN sebagai BUMN Peternakan. Sebuah penugasan strategis untuk membantu pemerintah dalam menyediakan pangan protein berkualitas.

PT Pilot Proyek Berdikari (PP) dibentuk berdasarkan Keputusan Presidium Kabinet Ampera Republik Indonesia No. 01/EK/KEP/1966 tanggal 12 Agustus 1966. Pendirian Perusahaan tersebut tertuang dalam Akte Pendirian No. 24 tanggal 15 Agustus 1966 oleh Notaris R. Soerojo Wongsowidjojo, SH serta disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. J. A. 5/75/9 tanggal 27 Agustus 1988.

Pada tanggal 7 April 2000, PT PP Berdikari resmi berubah status menjadi PT Berdikari (Persero). Perubahan tersebut dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 yang dituangkan dalam Akta No.16 tanggal 22 Agustus 2000 oleh Notaris Betsail Untayana, SH serta disahkan melalui Keputusan Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia No.C-22369 HT. 01.04-TH 2000 tanggal 12 Oktober 2000.

Selanjutnya, berdasarkan surat nomor S-211/D1. MBU/2012 tanggal 11 April 2012, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjuk PT Berdikari (Persero) sebagai BUMN Peternakan. Penetapan PT Berdikari (Persero)sebagai BUMN Peternakan merupakan langkah awal yang penting bagi Perusahaan untuk bergerak fokus menata seluruh organisasi, sistem dan infrastruktur pendukungnya guna memenuhi visi dan misi barunya terkait penugasan tersebut.

Transformasi Tahun Ketiga

Berbagai persiapan dilakukan perusahaan untuk memenuhi penugasan sebagai BUMN Peternakan. Dimulai dengan menetapkan proses dan tahapan transformasi perusahaan yang dimulai sejak 2012 dan diperkirakan berakhir pada 2016.

Proses transformasi perusahaan pada 2012 diawali dengan komitmen dan tekad kuat seluruh elemen perusahaan untuk membangun kekuatan melalui restrukturisasi. Manajemen memimpin proses perubahan yang sangat mendasar dan berupaya fokus di bidang sumber daya secara sistematis dan menyeluruh.

Selanjutnya, pada 2013, yang merupakan tahun kedua tahapan transformasi, perusahaan meneruskan upaya-upaya untuk mengoptimalkan peluang dan pemberdayaan kekuatan yang dimiliki perusahaan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan profit yang berpengaruh pada nilai perusahaan.

Tahun 2014 merupakan tahun ketiga proses transformasi perusahaan. Pada tahun ketiga ini, perusahaan fokus pada upaya peningkatan skala bisnis dan perluasan area kerja. Bermodal landasan kokoh yang dibangun sejak 2012, serta pembenahan sistem dan infrastruktur yang telah tuntas dilakukan manajemen pada 2013, perusahaan pada 2014 mampu menjalankan kebijakan dan program-program yang telah ditetapkan sebelumnya.

Sejak tahun 2016, Pemerintah Republik Indonesia mengambil keputusan strategis untuk memfokuskan bisnis perusahaan pada sektor peternakan. Langkah ini disertai dengan revitalisasi manajemen dan pengelolaan perusahaan guna meningkatkan efisiensi dan kinerja.

Ekspansi di bidang peternakan ayam dimulai pada Maret 2018 dengan impor bibit induk ayam sebanyak 36.000 ekor. Perusahaan kemudian mengembangkan sayapnya ke industri pengolahan daging pada tahun 2020 dengan memproduksi beragam produk olahan seperti sosis, bakso, nugget, dan kornet yang dipasarkan dengan merek “Be-Best”.

Dalam upaya membentuk holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang pangan, Pemerintah Indonesia resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke Rajawali Nusantara Indonesia pada 7 Januari 2022. Dengan demikian, status perusahaan berubah dari persero menjadi bagian integral dari konsorsium BUMN pangan.