Sejarah dan Identitas SMA Negeri 8 Yogyakarta

Logo SMAN 8 Yogyakarta merupakan simbol penting yang melambangkan identitas dan nilai-nilai yang dianut oleh sekolah. Setiap elemen dalam logo ini memiliki makna tersendiri, mencerminkan karakteristik dan visi misi dari lembaga pendidikan tersebut.

Desain dan Makna Logo

Desain logo ini dirancang dengan cermat, menyertakan warna dan bentuk yang mewakili semangat pendidikan. Warna-warna yang digunakan dalam logo SMAN 8 Yogyakarta adalah representasi dari kebangkitan dan harapan siswa untuk mencapai prestasi terbaik. Selain itu, bentuk geometris yang ada juga menunjukkan ketegasan dan kerapihan dalam administrasi sekolah.

Logo sebagai Identitas Sekolah

Logo SMA Negeri 8 Yogyakarta tidak hanya berfungsi sebagai logo visual, tetapi juga sebagai pengikat emosional bagi siswa, alumni, dan komunitas sekolah. Setiap kali logo ini muncul, baik di spanduk maupun dalam berbagai aktivitas sekolah, itu mengingatkan setiap orang tentang kebanggaan menjadi bagian dari institusi ini. Dengan memahami makna dari logo ini, kita dapat lebih menghargai dan mencintai sekolah serta semua yang menjadi bagian dari perjalanan pendidikan di dalamnya.

Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Yogyakarta (dahulu Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan 10) lebih dikenal dengan nama DELAYOTA, terletak di Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.

Arti LAMBANG SEKOLAH

PAKҪI

Arti Lambang Idealisme keluarga besar SMA Negeri 8 Yogyakarta, Tersimbulkan pada lambang “PAKҪI”, berasal dari bahasa sansekerta yang berarti sayap dan merupakan visi kedepan SMA Negeri 8 Yogyakarta. Sayap burung merupakan kekuatan untuk berjuang mempertahankan serta membangun hidupnya, SMA 8 Yogyakarta sebagai lembaga pendidikan Menengah Atas mempunyai tugas suci untuk mempersiapkan atau memberi bekal kepada tunas bangsa agar mampu mampertahankan diri dan mengembangkan diri dengan kekuatan sendiri seperti halnya “PAKҪI”.

  • Bintang : simbol cita-cita luhur yang akan dicapai.
  • Sepasang sayap : simbol kekuatan dan kemandirian.
  • Sekuntum bunga melati : simbol anak didik yang siap mekar atau berkembang.
  • Lidah api berjumlah 17 : simbol semangat yang menyala-nyala.
  • Bunga teratai putih (berdaun mahkota 8 helai dibagian luar, 4 helai bagian dalam, dan 5 helai bagian tengah) : simbol kesucian lembaga pendidikan SMA 8 Yogyakarta.
  • Hakarya Gora Anggatra Nagara : merupakan surya sengkala tahun 1974, yaitu tahun berdirinya SMPP 10 Yogyakarta/SMA 8 Yogyakarta, yang mempunyai arti “Berkarya Besar Membangun Negara”.

Sarana dan Prasarana Sekolah

Kepemilikan & Kondisi:

  • Lahan milik Kraton Yogyakarta (aman)
  • Luas tanah: 10.344 m²
  • Luas bangunan: 9.563 m²
  • Pagar: 722 m
  • Daya listrik: 40.000 watt

Fasilitas Ruangan:

  • Pembelajaran: Ruang kelas, perpustakaan, laboratorium (IPA, Bahasa, Komputer), studio, ruang konseling.
  • Kegiatan Siswa: Ruang kesenian, keterampilan, olahraga (indoor/outdoor), organisasi kesiswaan, koperasi, tempat bermain.
  • Administrasi: Ruang kepala sekolah, guru, tata usaha, gudang.
  • Penunjang: Ruang ibadah, UKS, jamban, sirkulasi.

Peralatan:

  • Furnitur: Meja & kursi (kelas, laboratorium, perpustakaan, administrasi).
  • Alat Edukasi: Alat peraga, praktikum lab, buku pegangan (guru & siswa), buku pelengkap, bacaan (fiksi & nonfiksi).

Sejarah Singkat SMA Negeri 8 Yogyakarta

Berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 235/O/1973, pada 8 Januari 1974, SMPP 10 Yogyakarta memulai kegiatan belajar mengajar di gedung baru berlantai dua, di bawah pengelolaan SMA Negeri 5 Yogyakarta yang dipimpin oleh R. Muh. Solihin, dengan 196 siswa terbagi dalam 5 kelas.

Pada 1 April 1975, 21 guru dan 12 karyawan resmi dialihkan dari SMA Negeri 5 ke SMPP 10. Setelah SMA 5 pindah ke Kotagede pada 1976, SMPP 10 berupaya melengkapi fasilitas dengan bantuan BP-3 dan Kanwil Depdikbud DIY.

Tahun 1977, SMPP 10 ditunjuk sebagai sekolah percontohan pengajaran modul. Popularitasnya meningkat pada 1980/1981, menarik banyak pendaftar. Tahun 1982/1983, sekolah ini dipercaya menerapkan mastery learning dengan 12 kelas.

Pada 1985/1986, SMPP 10 berubah menjadi SMA 8 Yogyakarta berdasarkan SK Mendikbud No. 0353/O/1985, sekaligus menerapkan Kurikulum 1984 dengan 4 program penjurusan.

Prestasi SMA 8 terus meningkat, baik akademik (nilai ujian dan UMPTN) maupun non-akademik (rata-rata 5–10 trofi/bulan). Sekolah ini termasuk 3 besar favorit di DIY dan 100 besar nasional.

Pada 2022, LTMPT menetapkan SMAN 8 Yogyakarta sebagai SMA terbaik ke-1 di DIY dan ke-11 se-Indonesia berdasarkan nilai UTBK.

Lokasi Sekolah

Lambang Sekolah

Logo SMA Negeri 8 Yogyakarta

Website : sman 8 yogyakarta

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *